Dingin menyeruak, menerobos masuk rongga-rongga tulang
Gemiricik air hujan, semilir angin malam
Awan yang menutup sinar bulan dan gemerlap bintang
Layaknya menggambarkan sepinya hidup tanpa sebuah cinta
Hampanya jiwa tanpa Cinta
Cinta yang akan membuat segalanya indah
Cinta yang mampu menghangatkan segala apa yang beku
Cinta yang mampu menguatkan karang yang senantiasa terhempas oleh ombak
Cinta yang mampu mengubah asin menjadi madu
Dan cinta yang mampu mengubah air mata kekecewaan menjadi senyum keikhlasan
Cinta pada anak seorang manusia
Takkan selamanya memberikan tawa bahagia
Senyum ceria sepanjang masa
Adakalanya cinta itu hanya kebohongan belaka
Yang pada akhirya akan menyisakan luka di dada
Namun jika cinta pada Sang Maha Cinta
Takkan pernah sedikitpun kecewa apalagi luka tertanam
Keikhlasan dan kebahagiaan lah yang senantiasa membuntuti
Air mata bahagia tanda syukur
Senyum ceria tanda ketentraman jiwa
Semangat baru tanda ketenangan hati
Langkah tanpa ragu tanda keikhlasan
Hanya cinta pada-nya lah Cinta yang haqiqi
Cinta yang abadi dan takkan mungkin terganti
Dengan mencintai Illahi sepenuh hati
Mengharap ridho dan hanya ridho-Nya
insyaAllah . . . . . .
Allah kan mempertemukan dengan seorang anak manusia
Yang benar-benar tulus mencintai kita
Dan kan membimbing dan menuntun untuk senantiasa
Senantiasa meningkatkan rasa Cinta pada Illahi
Cinta yang Haqiqi . . . .